Upaya komitmen paling sakral dalam jalinan hubungan antara 2 (dua) insan
dimabuk asmara adalah pernikahan. Terlebih lagi untuk seorang perempuan. Oleh
karenanya, hindari kekecewaan pasca menikah dengan mengetahui 10 hal penting
yang harus diperhatikan ketika memilih calon suami.
Mengapa Calon Suami Harus Dipilih?
![]() |
sources: Pixabay |
Bayangkan saja apa jadinya jika kalian menikah dengan seorang laki-laki
yang tidak dikenal sebelumnya? Pasti merasa aneh, canggung serta bingung.
Apalagi menyandang status sebagai perempuan yang tentu saja harus mengabdikan
jiwa dan raga kepada suami nantinya.
Upaya memilih calon suami sebelum menikah memang harus dicanangkan.
Jangan sampai menyesal dikemudian hari apalagi setelah memiliki anak.
Mengingat laki-laki merupakan imam dan tonggak dari keberlangsungan hidup
keluarganya.
Oleh sebab itulah, sebagai perempuan kalian harus benar-benar
selektif. Jangan sesekali hanya berlandaskan ataupun mengagungkan cinta semata,
melainkan tinjau lebih detail lagi. Apabila masih bingung apa saja yang layak
diperhatikan, berikut ini diantaranya:
1. Ketahui Agamanya
![]() |
sources: islamidia.com |
Hal yang paling penting ketika memulai sebuah jenjang pernikahan
adalah agama. Pastikan kalian memilih calon suami yang seiman.
Sebisa mungkin hindari perbedaan keyakinan ketika hendak menikah, sebab
tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan.
Ketika kalian hendak menentukan pendamping hidup, maka sebaiknya
pilihlah calon suami yang memiliki tingkah laku atau adab terpuji. Pastikan
laki-laki tersebut tidak terjerat kasus atau tindakan kriminal lainnya, serta
upayakan sosoknya sangat sopan kepada siapa saja.
Mengingat suami kelak adalah imam bagi seluruh keluarganya, maka
sebagai seorang perempuan kalian wajib memilih sosok laki-laki berpola pikir
dewasa. Bentuk kedewasaan dari seorang pria biasanya bisa terlihat dari
bagaimana pribadinya menyelesaikan dan menanggapi persoalan sekitar.
Bukan hanya kedewasaan yang harus diperhatikan seorang perempuan
ketika memilih calon suami, melainkan juga seberapa besar tanggung jawab
laki-laki tersebut. Sebisa mungkin pastikan bahwa pria pilihan kalian selalu
memenuhi kebutuhan keluarganya dan tidak lari saat terkukung masalah.
Tahukah kalian bahwa baru-baru ini banyak bermunculan pemberitaan
negatif tentang rusaknya rumah tangga akibat orang ketiga? Pada dasarnya
kejadian tersebut terjadi karena kedua belah pihak saling menanggapi. Jangan
sampai pribadinya menyukai bermain wanita lain di belakang istrinya kelak.
Apa jadinya jika seorang laki-laki mengabdikan dirinya hanya untuk
bergantung kepada wanita? Tentu saja hal tersebut sangat tidak wajar. Sebelum
kalian menikah, pastikan calon suami mencerminkan jiwa kepemimpinan yang bijak,
sebab pria adalah panutan keluarganya.
Calon suami yang dan pantas dipilih adalah laki-laki yang selalu
mengajak kepada kebaikan. Seperti misalnya turut mengingatkan ibadah,
mendekatkan diri pada Tuhan serta masih banyak lagi. Jangan sesekali
mempertahankan pria yang mendorong perihal jalan kemaksiatan.
Bayangkan apa yang terjadi jika kelak suami kalian ternyata
berwatak temperamental? Pasti menakutkan bukan? Oleh karenanya sangat wajib
memilih laki-laki yang teramat sabar serta dapat membimbing pasangan serta
keluarganya dengan hati lapang.
Hal yang tidak kalah penting harus diperhatikan ketika memilih
calon suami salah satunya yakni tingkat kemapanannya. Poin ini difokuskan pada
laki-laki yang sudah memiliki pekerjaan tetap, serta pastikan tidak
pengangguran. Bayangkan saja apa jadinya jika kalian tidak dipenuhi nafkah
secara lahiriyah?
Poin terakhir yang paling penting dalam sejarah membangun biduk rumah
tangga adalah terjalinnya cinta dan kasih sayang antara dua mempelai. Jangan
sampai hidup serba berkecukupan, bergelimang harta akan tetapi satu
diantaranya tidak merasa cinta.
Selain 10 hal penting tentang memilih calon suami di atas, sebagai
seorang perempuan kalian juga harus memegang 3 poin utama. Diantaranya
kesempurnaan fisik, keturunan dan status sosial. Akan tetapi tidak ada salahnya
apabila memang hendak menikah dengan orang yang berkebatasan fisik. Asalkan
kalian menikahinya dengan hati yang tulus lahir batin, bukan karena mengejar
warisan atau sebainya. Selalu ingat jargon terpenting dalam membangun rumah
tangga, yakni menikah adalah suatu ibadah terlama.
Banyakin artikel spt ini dong kak
ReplyDeleteWaah, iya terima kasih masukannya
Delete